Sudah sering dengar yang namanyanya M-Tix kan? Aplikasi dari Cinema XXI yang berguna untuk pembelian tiket nonton. Aplikasi Mobile Ticketing M-Tix memang khusus hanya menjual yang ada di cinema XXI. Mulai dari tiket film dan makanan yang dijual di dalam cinema. Jadi intinya aplikasi ini okay bannget buat kita yang malas antre.
Aplikasi ini dapat ditemukan di Apple Store dan Google Play Store, keyword-nya Cinema XXI ya. Read More
Scan barcode BPOM dilakukan untuk tahu makanan dan minuman yang kamu pilih aman. Saya akan membahas tentang menjadi generasi millennial – generasi Cerdas – yang tahu caranya melakukan pola hidup sehat di kota Metropolitan. Saya mau disclaimer dulu ya kalau tulisan ini ada banyak pendapat-pendapat pribadi. Jadi jika ada yang mau mengungkapkan pendapatnya boleh banget loh kasih masukan & tinggalkan jejak di kolom komentar.
Berawal dari Hari Pangan Sedunia
Dalam rangka hari Pangan Sedunia yang jatuh pada tanggal 16 Oktober lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM mengadakan sebuah acara di kawasan Gatot Subroto tepatnya di Mitra Terrace, Sabtu tanggal 9 November 2019 lalu. Acara yang sebagian besar dihadiri oleh anak-anak SMA ini bertujuan untuk mengajak generasi Millennial untuk lebih cerdas dalam memilih, membeli bahkan mengkonsumsi semua jenis makanan. Acara yang dipandu oleh kak Kemal dan diisi dengan sejumlah informasi oleh Kepala Badan POM Ibu Dr.IR Penny K. Lukito, MCP dan Guru Besar Teknologi Pangan IPB bapak Prof. DR. Purwiyatno Hariyadi cukup menarik diikuti pada hari itu. Saya sendiri merasa mendapatkan beberapa info penting terkait pangan. Mulai dari jenis pangan khas Indonesia, melihat label makanan kemasan, mengukur kadar GGL (garam, gula dan lemak) sampai pada hal terpenting yaitu mengajak masyarakat terutama generasi millennial untuk lebih peduli dalam memilih makanan baik yang belum diolah maupun yang sudah diolah.
Saya pernah bertanya sama beberapa teman yang suka sekali melakukan diet. Salah satu contohnya seperti ini; Apa makanan yang kamu konsumsi cukup untuk tubuh? Bagaimana kadar GGL-nya? kira-kira nutrisinya tercukupi-kah dan yang pasti apakah makanan yang dikonsumsi cukup membuat kenyang?
Beberapa orang yang melakukan diet mungkin lebih teliti dalam memilih makanan. Mereka juga cukup kompeten untuk melihat makanan yang akan mereka beli apalagi mereka konsumsi. Jika makanan itu adalah makanan kemasan mereka pasti lebih sering melakukan CEK KLIK daripada yang saya lakukan. Cek Kemasan, Label, Izin Edar dan Kedaluwarsa. Jika saya yang belanja makanan yang terpenting adalah melihat kemasan tersebut, masih rapih dan tersegel dengan baik atau tidak. Dan yang terpenting adalah tanggal kedaluwarsanya masih lama atau sebentar lagi. Bahkan saya tidak atau sangat jarang melihat table nutrisi, Beda banget dengan beberapa teman saya yang suka diet. Mereka akan sangat teliti melihat table-tabel nutrisi yang tertera.Karena itu, kadang jenis manusia seperti saya yang tidak suka repot ini, bisa memanfaatkan aplikasi yang BPOM. Saya bisa tahu banyak hal tentang makanan yang saya beli dengan hanya cek KLIK pada makanan. Dengan system 2D Barcode, siapa saja bisa melihat informasi legalitas produk melalui aplikasi BPOM Mobile. Dengan kemajuan teknologi dan generasi yang semakin hari semakin mengandalkan Smartphone menurut saya system ini sangat membantu. Saya tidak perlu membaca satu-satu cukup scan barcode BPOM dan sejumlah informasi dari makanan tersebut dapat dibaca dengan jelas.
Di Era industry 4.0 apapun bisa dilakukan secara Digital termasuk membeli makanan via online. Tidak heran jika mendapatkan makan saat ini sangatlah mudah. Apalagi promo-promo yang ditawarkan, diskon, cashback, gratis ongkir dan lain-lain. Membeli makan siang terasa lebih cepat pada waktu lapar atau bahkan pada saat mood sedang buruk. Kita tidak perlu bersusah payah untuk keluar ruangan apalagi antri. Masalahnya, hal sepele seperti mencari tahu apakah makanan yang sudah siap dikonsumsi dan dipesan bersihkah. Atau apakah makan tersebut aman sehingga tidak ada bakteri jahat bersarang tidak pernah terpikirkan. Hal-hal seperti yang saya sebutkan sebelumnya memberikan idea kepada Badan POM untuk bekerja sama dengan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) dan beberapa marketplace seperti Bukalapak, Halodoc, Klik Dokter, Grab, dan Gojek. Kerja sama ini dilatarbelakangi dari hasil pengawasan Badan POM melalui tim Cyber Patrol yang menunjukkan bahwa banyak produk Obat dan Makanan yang tidak memenuhi standar keamanan, manfaat, dan mutu yang diperjualbelikan melalui berbagai platform marketplace. Semoga dengan kerja sama seperti ini dapat meningkatkan efektivitas pengawasan keamanan, kualitas dan mutu serta kebenaran informasi dari produk obat dan makanan yang beredar secara online.
Makan sehat ala Generasi Cerdas
Konsumen cerdas adalah konsumen yang mampu mengkonfirmasi terlebih dahulu kebenaran dari setiap informasi dari produk yang dibeli bisa itu berupa obat ataupun makanan. Jangan lupa untuk mengkonfirmasi setiap jenis berita makanan sebelum disebarluaskan agar tidak adanya penyebaran hoax Obat dan Makanan. Jadi, tidak salah jika Badan POM bekerja sama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) untuk mengurai bahkan mencegah berita-berita hoax tentang Obat dan Makanan. Semoga dengan kampanye keamanan pangan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memilih dan mengkonsumsi pangan yang aman, bermutu dan bergizi dalam rangka mewujudkan zero hunger world. Jadi, kawan-kawan semua, yuks-lah jaga pola makan dan pastinya harus pintar-pintar dalam membeli, mengolah dan memakan semua jenis makanan.