Remind Me

Remaind Me

Remain Me| Awalnya gue nggak tahu mau nulis apa dengan judul ini. Kepikiran buat sesuatu yang akan menjelaskan kalau mulai saat ini, gue akan merubah beberapa hal dalam hidup agar semuanya lebih… apa ya namanya? terstruktur, terarah, sesuai timeline atau apalah yang bisa menjelaskan semua itu.
Remain Me

Karena pas gue lihat-lihat isi folder di Laptop dan Smartphone kok banyak banget ya foto yang gue ambil tapi nggak di publish. Padahal gue ambilnya juga harus perlu berkorban dalam segi waktu, kegiatan apalagi pikiran dan ujung-ujungnya cuma jadi koleksi pribadi yang jarang banget di upload.
Selain itu, kayanya nggak enak juga nulis pakai kata gue di blog, ya kalau di media sosial gue mungkin nggak masalah kali ya. Karena penghuninya memang rata-rata temen sendiri. Tapi kan kalau di sini yang baca banyak. Lebih ke orang-orang yang gue tua-kan hehehe 😀 dan juga bisa jadi pembelajaran menulis sesuai dengan tata Bahasa Indonesia. Nggak kaku kaya karya ilmiah juga sih, tapi nggak nyeleneh kaya biasanya.
(okay mulai sekarang pakai kata saya/aku untuk menggantikan kata gue – bye bye kata ‘Gue’)
aku rasa udah saatnya untuk membuat list apa saja yang akan menjadi misi di tahun 2018. Okay, mungkin terlalu cepat tapi nggak ada yang lebih baik dari memulai sesuatu yang baik dengan niat baik lebih cepat.
 

Kenapa harus Remaind Me?

Menurut aku, lebih kepada mengingatkan diri kita terhadap apa yang menjadi visi, tujuan utama yang sudah ada atau sedang dijalankan saat ini. Tujuan tentu akan mempermudah kita untuk membuat misi, langkah satu persatu agar hasil yang  diinginkan dapat terwujud.
Lain dari pada itu, aku juga mulai merasa ada yang dilupakan dengan rutinitas saat ini. Anggaplah aku  keasikan bekerja, saking ruwetnya pekerjaan, waktu yang tidak teratur, kadang kala malah lupa untuk berhenti sejenak dan menikmati apa yang kita suka seperti hobi.
Selama ini, waktu yang dihabiskan lebih kepada berpikir, padahal dengan berpikir saja tanpa bertindak hanya seperti harapan atau mimpi yang ingin menjadi kenyataan tapi tidak melakukan apapun. Dan sekarang baru paham, apa yang dilakukan sekarang adalah hal yang sangat salah, fatal dan harusnya bisa segera diperbaiki.
 

Bagaimana cara?

 
For the first, mari kita mulai dengan mengingat apa yang menjadi tujuan utama, visi dengan begitu akan mempermudah segalanya untuk menentukan langkah berikutnya. Please pakai banget, buat yang lagi mikir visinya apa, tolong pilih satu yang akan menjadi pilar. Dengan begitu akan mempermudah kita agar tidak bingung menentukan langkah.
 

And the second is walking.

Why?

Yap… saya sudah mulai menulis resolusi tahun 2018. Really sorry guys, I can’t talk to you.  Yang pasti sudah saya pikirkan dan saya juga mulai menyusun langkahnya satu persatu sehingga saya dapat mulai berjalan dan menerapkan langkah yang sudah dibuat. Berjalanlah kalau perlu berlari tapi jangan lupa untuk selalu membawa doa disetiap langkah agar Tuhan memberikan restunya dan kita akan mencapai tujuan dengan hati lapang.
 

So, the last is plan B to remind me

Yang paling sering dilupakan adalah rencana B. Satu hal yang harus diingat, rencana A yang kita buat belum tentu akan berhasil karena itu ada baiknya buat rencana B. Kalau rencana B belum berhasil harus mau bangkit lagi, buat lagi rencana C dan selanjutnya. Jangan jadi orang mudah putus asa. “lagi ngobrol sama diri sendiri ini sih!”

“Jadilah Angka yang tidak akan ada akhirnya, jangan jadi huruf yang terbatas sampai Z. Karena saat kamu baru jatuh sekali tandanya kamu masih belum memiliki usaha yang lebih”

Dan selesai sampai disini. Hore…
Akhirnya…
Nulis buat diri sendiri juga. Hehehehe
Terimakasih semuanya. 😍😘

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *