Wedari
Seminggu yang lalu, tepat 28 September 2017 sebuah pergelaran busana dengan taburan batik di setiap pakaian pengunjung menjadi pemandangan yang tak biasa. Jika biasanya saya hanya melihat orang-orang mengenakan batik ke kantor atau menghadiri acara pernikahan, maka kali ini saya melihat semua orang menggunakan pakaian batik terbaik mereka
.
Tiga hari sebelumnya saya mendapatkan pemberitahuan untuk menghadiri acara ini dan sehari sebelum pergelaran, undangan pun datang. Hal pertama yang saya lihat dari undangannya adalah
WOW…
Taburan warna-warni bunga yang cukup mengesankan, tak terbayang akan seperti apa Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempsinki di dekorasiuntuk para tamu bercengkaraman sebelum melihat peragaan busana
.
Semua terbayar waktu saya melihat dekorasinya, semua sesuai dengan apa yang disampaikan. Taman bunga batik kudus, ‘WEDARI’.
Sayangnya, saya datang agak sedikit terlambat sehingga ballroom sudah cukup penuh dengan para tamu undangan. Jadi saya tidak menyempatkan diri untuk berfoto atau memfoto keadaan. Terlalu ramai
Koleksi SS 2018
Seperti biasa, sebelum masuk ke pertunjukan utama yaitu melihat para model memperagakan hasil karya Denny Wirawan untuk koleksi SS2018 kali ini, saya menikmati setiap hidangan yang disajikan terlebih dahulu. Cukup menarik karena kita disuguhkan ayam panggang dan makan sambil berdiri. Otomatis saya tidak menikmatinya, sungguh bukan pilihan yang tepat. Tapi untuk jenis makanan yang lain dan cemilan-cemilannya lainnya cukup saya nikmati sambil berbincang-bincang dengan para rekan
.
Setelah itu, sekitar satu jam setelahnya, semua tamu yang saling bertukar sapa mulai diminta untuk memasukin panggung utama untuk menyaksika pertujukan
.
“Wedari yang memiliki arti taman bunga ini merupakan pagelaran kolaborasi Bakti Budaya Djarum Foundation bersama Denny Wirawan yang memadukan fashion, budaya, teknologi, dan musik karya anak bangsa yang dikemas dalam sebuah pertunjukan menarik. Melalui Wedari, kami ingin menginspirasi pecinta fashion dan masyarakat umum untuk semakin mencintai budaya Indonesia mulai dari musik, tarian hingga batik. Harapan kami, semakin banyak pihak dan generasi muda yang terjun ke dunia industri kreatif, mengangkat kain Indonesia sebagai inspirasi karyanya sehingga budaya tradisional Indonesia semakin dapat dicintai dan batik akan selalu menjadi tuan rumah di negara sendiri,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation. ‘Wanitaindonesia.co.id’
.
The Show
Selamat menyaksikan pertujukan tidak ada kata yang pas untuk menggambarkannya. Fashion show ‘Wedari’ memberikan satu pelajaran penting bagi saya. Bahwa fashion akan terlihat semakin menarik jika kita menggabungkannya bukan hanya dari segi kesenian tapi juga budaya. Batik
.
Banyak model dan motif batik yang dimiliki Indonesia dan fashion show malam itu yang dipersembahkan Denny Wirawan dan Bakti Budaya Djarum Faoundation lekat dengan tradisional kudus, Jawa Tengah. Bukan hanya para model yang berjalan di atas catwalk tapi juga elemen-elemen seni lainnya yang ikut mendukung, tarian, tata panggung, video mapping sampai musik yang diciptakan Yovie Widianto kental dengan nuasa tradiosional.
Saya menikmatinya, sungguh ada beberapa baju yang saya inginkan. Terutama yang memiliki warna-warna cerah yang fun. Batik terlihat jauh dari kata membosankan dan warna coklat yang biasa, karena saya melihat beberapa warna fav seperti hijau pekat yang cerah *jangan tanya nama warnanya, karena aku sudah lupa dengan siklus warna*. Bahkan gaun putih yang di pakai Andien saat bernyayi cukup menarik mata saya karena corak manis di bagian bawah.
Oh ya,,
Lebel balijava untuk kolesi batik Denny Wirawan di pergelaran busana malam itu bukan hanya menyuguhkan pakaian dengan warna-warna terang saja, karena warna-warna hitam nan elegant juga hadir mewarnai. Motif dan coraknya bukan hanya buang-buang tapi juga ada beberapa gambar burung